Minggu, 12 Februari 2017

Melahirkan didalam Air (Water Birth)

Melahirkan didalam Air (Water Birth)

Water birth popular di eropa , terutama rusia. Tujuan  saat itu adalah untuk memudahkan lahirnya bayi. Melahirkan dalam air dapat mengurangi rasa sakit pada ibu. Idenya berawal dai pemikiran bahwa janin yang selama sembilann bulan berenang dalam air ketuban dapat lrbih nyaman memasuki dunia baru yang juga air. Setelah itu bayi akan bernapas dan menghirup udara.
1.       Saya dengar melahirkan dalam air lebih menyenangkan dibandingkan melahirkan dengan cara biasa. Bahkan ada yang mengatakan cara ini tidak terlalu nyeri. Benarkah persalinan dalam air (water  birth) dapat mengurangi rasa sakit.
Rasa sakit saat melahirkan merupakan kodrat alami wanita. Menurut sebagian ibu, melahirkan di dalam air dapat mengurangi rasa sakit. Dengan metode ini , ibu yang berendam dalam air hangat yang membuat relaks dan nyaman, sehingga rasa sakit dan stress pun berkurang.Tujuan persalinan dalam air salah satunya adalah mengurangi rasa sakit , sedangkan secara teknis, perslinan dalam air sama dengan persalinan normal.
2.       Sepertinya saya tertarik melahirkan dalam air. Sebenarnya bagaimana prosesnya?
Proses melahirkan di air sama saja dengan melahirkan normal, hanya tempatnya yang berbeda. Dilakukan di dalam sebuah kolam cukup besar yang terbuat dari plastik atau bath tube dengan benjolan-benjolan pada alasnya agar posisi anda tidak merosot. Selain kolam plastic, fasilitas pendukung lainnya adalah pompa pengatur agar air tetap bersirkulasi , pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat, serta thermometer untuk mengukur suhu. Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya yang sesuai tubuh yaitu sekita 36-37. Ini bertujuan bertujuan agar bayi tidak merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dengan di luar, dan agar bayi tidak mengalami hipotermia.
                Selanjutnya anda mengejan seperti biasa. Mengingat tempatnya diair, bayi yang baru keluar otomatis terendam dahulu selama beberapa saat di dalam air (sekitar 5-10 detik). Ini tidak masalah karena suhu air hamper sama dengan suhu cairan ketuban tempat bayi “berenang” sebelum dilahirkan. Itu sebabnya ketika baru keluar bayi tidak menangis mungkin dia merasa seolah seperti belum lahir karena kondisinya sama antara di dalam dan di luar.
3.       Apakah semua ibu hamil bias melahirkan di dalam air?
Melahirkan di air tetap ada batasan dan pertimbangan medis untuk diperkenankan. Beberapa factor yang tidak membolehkan persalinan dalam air, bayi lahir sungsang atau melintang, ibu sedang dalam perawatan medis , ibu memiliki penyakit herpes, serta beberapa keadaan lainnya.
Syarat lainnya, proses melahirkan di dalam air tidak bias dilakukan sembaranga, kendati terlihat mudah. Pengawasan dari pihak medis tetap diperlukan untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
4.       Adakah resiko melahirkan di dalam air?
Resiko yang mungkin terjadi adalah bayi menelan air kolam. Maka dari itu kolam dibuat steril sehingga kalaupun tertelan bayi tidak membahayakan. Bayi juga beresiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu ibu saat dilahirkan yaitu 36-37. Resiko pada ibu adalah hipotermia (suhu terlalu rendah) akibat proses melahirkan yang lebih lama dibandingkan waktu yang diperkirakan.
5.       Apa manfaat bagi ibu dan bayi?
Manfaat bagi  ibu :
Para pakar kesehatan dibidang ginekologi mengakui bahwa melahirkan dalam air memiliki kelebhan dibandingkan metode melahirkan lain, yaitu :
a.       Ibu akan merasakan lebih rileks karena smeua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastic
b.      Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan, sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.
c.       Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.
Manfaat bagi bayi:
a.       Menurunkan resiko cedera kepala bayi
b.      Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan.

Tips : Buatlah keputusan yang tepat setelah berkonsultasi dengan dokte,. Melakukan senma hamil, rutin periksa kehamilan dengan bidan maupun  doktter kandungan.

                Referensi : Dr.Sintha Utami,SpOG, Info penting persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar