BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perlindungan pada tumbuhan berfungsi
melindungi tubuh tumbuhan dari kerusakan mekanis atau infeksi patogen yang
dapat merusak tubuh. Tumbuhan memiliki sistem perlindungan yang diperankan oleh
beberapa jaringan untuk melindungi diri dari kerusakan mekanis dan infeksi.
Jaringan epidermis dan jaringan gabus adalah dua jaringan yang berfungsi
sebagai pelindung tubuh tumbuhan. Namun, keduanya akan memerankan fungsi lebih
dari sekedar jaringan pelindung dikarenakan letaknya terdapat pada bagian luar
atau bagian tepi tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja yang menyusun
jaringan pelindung pada tumbuhan?
2.
Apa fungsi dari
masing-masing penyusunjaringan pelindung pada tumbuhan?
1.3 Tujuan
Untukmengetahui:
1.
Penyusun jaringan
pelindung pada tumbuhan.
2.
Fungsi dari
masing-masing penyusun jaringan pelindung pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Penyusun Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan disusun oleh
jaringan epidermis dan jaringan gabus. Kedua jaringan ini merupakan jaringan
dewasa yang berkembang dari jaringan meristem. Jenis sel kedua jaringan ini
berbeda, jaringan epidermis berasal dari protoderm sementara jaringan gabus
berasal dari kambium gabus (parenkim).
2.1.1 Jaringan
epidermis
Jaringan epidermis berkembang dari protoderm. Jaringan epidermis
merupakan jaringan pelindung pertama pada tumbuhan dari akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Pada akar dan batang akan megalami pertumbuhan sekunder
sehinga jaringan epidermis akan pecah dan digantikan oleh jaringan gabus.
Jaringan epidermis tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat. Dinding
selnya dapat mengalami penebalan, seperti pada epidermis permukaan daun yang
mengalami penebalan oleh kutikula yang berperan untuk melindungi dari penguapan
air yang dapat menghilangkan air dari dalam tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis
mengalami modifikasi bentuk dan fungsi, yaitu:
2.1.1.1 Stomata
Stomata merupakan modifikasi epidermis yang umumnya terletak pada
epidermis bawah daun. Stomata dikenal juga sebagai mulut daun berperan sebagai
tempat pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata disusun oleh sel penjaga yang
mengatur buka – tutup pada stomata yang dipengarui oleh beberapa faktor seperti
konsentrasi air, ion kalium, dan lainnya.
2.1.1.2 Lentisel
Seperti halnya stomata, lentisel berperan sebagai tempat
pertukaran gas hanya saja lentisel terletak di epidermis batang. Lentisel
terbentuk dari lapisan epidermis yang pecah akibat batang yang mengalami
pertumbuhan sekunder.
2.1.1.3 Trikomata
Trikomata ialah rambut – rambut halus yang muncul pada lapisan
epidermis. Trikomata merupakan modifikasi sel epidermis yang berbentuk
memanjang. Trikomata berperan sebagai sel sekret atau non sekret yang
melindungi bagian tumbuhan.
2.1.1.4 Rambut
akar
Merupakan modifikasi pada epidermis akar berupa penjuluran –
penjuluran halus yang keluar dari jaringan epidermis akar. Berfungsi untuk
memperluas wilayah penyerapan air dan hara mineral.
2.1.2 Jaringan
gabus
Jaringan gabus berasal dari kambium gabus atau
felogen yang juga disebut periderm. Ketika tumbuhan mengalami pertumbuhan
sekunder (pada dikotil dan gymnospermae), maka diameter batang akan bertambah.
Hal ini akan membuat jaringan epidermis yang berperan sebagai pelindung akan
pecah akibat pertambahan diameter tersebut. Sementara tumbuhan memerlukan
jaringan pelindung lain untuk menggantikan epidermis yang rusak tersebut. Maka
dari itu, peranan jaringan ini adalah menggantikan epidermis ketika terjadi
pertumbuhan sekunder. Kambium gabus merupakan sel – sel parenkim yang bersifat
merismatis, sehingga mampu membentuk jaringan baru lagi ketika batang tumbuhan
kian membesar. Susunan jaringan gabus sel – selnya rapat dan mengalami
penebalan oleh zat suberin dan kutin yang tidak dapat ditembus oleh air.
Kambium gabus terletak di luar korteks tepat dibawah epidermis.
Jaringan gabus dibedakan menjadi dua macam
berdasarkan arah tumbuhnya yaitu:
2.1.2.1 Feloderm
Adalah bagian felogen yang arah tumbuhnya ke arah
dalam.
2.1.2.2 Felem
Adalah felogen yang arah tumbuhnya ke arah luar yang menggantikan
epidermis.
2.2. Fungsi
Jaringan Pelindung (Jaringan Gabus & Epidermis)
Fungsi jaringan pelindung antara lain sebagai
berikut:
2.2.1 Sebagai
pelindung
Jaringan pelindung yang tersusun atas epidermis dan jaringan gabus
berperan sebagai pelindung yang melindungi jaringan tumbuhan yang ada di
bawahnya. Jaringan ini terletak paling luar pada bagian tubuh tumbuhan yang
membatasi tubuh dengan lingkungan. Peranan perlindungan dari kedua jaringan ini
ialah sebagai pelindung dari kerusakan mekanis yang dapat mengelupas bagian
kulit tubuh tumbuhan. Dengan adanya jaringan pelindung maka bagian dalam
tumbuhan dapat terlindungi. Selain itu, jaringan pelindung yang juga merupakan
bagian kulit tubuh tumbuhan berperan melindungi dari infeksi patogen seperti
jamur, virus, atau bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serta kematian pada
tumbuhan. Karena susunan jaringan pelindung ini rapat maka patogen sulit untuk
menembus jaringan ini. Tumbuhan akan mensekresikan getah yang mengandung asam
traumalin jika kulit tergores sehingga menyebabkan jaringan terbuka. Getah
tersebut akan melidungi pada bagian yang luka untuk melindungi dari serangan
patogen yang mungkin akan masuk.
2.2.2 Sebagai
pintu keluar masuknya zat
Selain berperan sebagai pelindung, jaringan pelindung ini juga
berperan sebagai pintu keluar dan masuknya zat dari dan ke dalam tubuh tumbuhan.
Pada batang terdapat lentisel yang berperan sebagai pintu keluar masuknya gas
oksigen dan karbondioksida. Sementara di daun terdapat stomata yang terdapat
pada jaringan epidermis bawah daun. Stomata merupakan tempat pertukaran gas
oksigen dan karbondioksida, selain itu juga sebagai tempat penguapan air. Pada
jaringan pelindung di akar berperan sebagai tempat masuknya air dan hara
mineral yang akan diangkut oleh jaringan pengangkut tumbuhan.
2.2.3 Penghasil
getah
Jaringan pelindung pada beberapa tumbuhan mengalami modifikasi
menjadi sel – sel rambut yang menghasilkan sekret berupa getah atau senyawa
yang berperan sebagai perlindungan diri.
2.2.4 Penyimpanan
cadangan air
Sel-sel jaringan epidermis juga memiliki protoplasma yang pipih dan
besar. Hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu tempat penyimpanan cadangan
air bagi tumbuhan. Saat musim kemarau tiba dan kadar air di tanah sudah tidak
mencukupi, air-air yang tersimpan di dalam protoplasma jaringan epidermis akan
diambil dan diangkut ke daun untuk diproses melalui fotosintesis.
2.2.5 Mencegah Penguapan
Untuk lapisan yang mengalami
penebalan oleh zat suberin sangat berarti dalam menjalankan fungsinya sebagai
pelindung, yang terutama dari penguapan. Kehilangan air melalui penguapan kerap
terjadi pada tumbuhan akibat paparan matahari. Untuk karakter zat suberin
“lilin” yang tembus air membuat air terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini
sangat menguntungkan bagi tumbuhan terutama tumbuhan yang hidup di daerah
kering atau pada saat musim panas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah
3.1.1 Jaringan
pelindung pada tumbuhan disusun oleh jaringan epidermis dan jaringan gabus.
Kedua jaringan ini merupakan jaringan dewasa yang berkembang dari jaringan
meristem. Jenis sel kedua jaringan ini berbeda, jaringan epidermis berasal dari
protoderm sementara jaringan gabus berasal dari kambium gabus (parenkim).
3.1.2 Fungsi
jaringan pelindung antara lain sebagai berikut:
3.1.2.1 Sebagai pelindung
3.1.2.2 Sebagai pintu keluar masuknya zat
3.1.2.3 Penghasil getah
3.2 SARAN
Penulis menyadari
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangatlah penulis harapkan demi perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini
dapat menjadi khazanah pengetahuan khususnya bagi penulis dan juga kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2005. Biologi.Jakarta :Erlangga.
Fahn, A. 1991.AnatomiTumbuhanEdisiKetiga.
Yogyakarta : UGM Press.
Hidayat, E. B. 1995. AnatomiTumbuhanBerbiji. Bandung : ITB.
Iserep, S. 1993.
StrukturdanPerkembanganTumbuhan. Bandung : ITB
Loveless, A. R. 1987.Prinsip-PrinsipBiologiTumbuhanUntuk Daerah TropikJilid
I. Jakarta : PT GramediaUtama.
Anonim. 2012. Struktur dan fungsi Jaringan Tumbuhan. http://perpustakaancyber. blogspot.co.id/2012/11/struktur-dan-fungsi-jaringan-pelindung.html, diakses pada tanggal 9
Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar