LAPORAN BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
“Menentukan Kalor Yang Hilang
Dalam Proses Pertukaran Kalor”
Disusun oleh:
Nama :
SERLY ANJELINA
NIM :
16140175
Kelas : B.13.2
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PRODI
D4 BIDAN PENDIDIK
2016/2017
MENENTUKAN KALOR YANG HILANG
DALAM PROSES
PERTUKARAN KALOR
A.
Tujuan
1.
Mahasiswa
dapat menentukan jumlah kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor antara
air yang bersuhu tinggi dan air yang bersuhu rendah.
2.
Mahasiswa
dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kallr yang hilang.
B.
Alat
dan Bahan
1.
Beaker
glass
2.
Pemanas
air ( Spiritus+Kawat kasa+Kaki Tiga)
3.
Termometer
batang
4.
Neraca
5.
Stopwatch
C.
Dasar
Teori
Kalor adalah suatu bentuk energy
yang dapat mengalir dari satu zat ke zat yang lainnya. Umumnya kalor mengalir
dari benda atau zat yang bersuhu lebih tinggi ke zat yang lain yang bersuhu
lebih rendah. Satuan kalor menurut SI sama dengan satuan energy, yaitu joule.
Akan tetapi sering juga dipakai satuan lain yang lain yaitu kalori. (1 kalori =
0,24) dan (1
joule = 4,184).
Besarnya kalor yang diserap untuk menaikan suhu benda
bermasa m sebesar t (suhu):
Q= M c ∆T
|
Q= C ∆T
|
Q = Kalor ( joule)
M = Massa (M)
C = Kalor jenis (J/kg.K)
∆T= Perubahan suhu (⁰C)
C
= Kapasitas kalor (J/K)
ASAS BLACK
Kalau dua zat yang suhunya tidak
sama di campur, zat yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor dan zat yang
bersuhu rendah akan menyerap kalor sampai terjadi kesetimbangan termal. Asas
Black menyatakan kalau kalor yang di lepas sama dengan kalor yang diserap.
QLepas = QSerap
|
QLepas = kalor yang dilepaskan benda bersuhu
tinggi
QSerap = kalor yang
diserap benda bersuhu rendah
Jika 2 sistem yang berbeda suhunya bersentuhan, maka system
yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan system yang suhunya lebih
rendah akan menyerap kalor. Karena melepas kalor, maka system yang suhunya
lebih tinggi akan turun suhunya. Sebaliknya sitem yang suhunya lebih rendah
akan naik suhunya. Pada suatu saat akan terjadi kesetimbangan termal, dan suhu
kedua sistem menjadi sama.
Menurut hukum kekekalan energi, kalor yang dilepas sama
dengan kalor yang diserap. Dalam kasus kedua system adalah system terbuka, maka
sebagian kalor diserap oleh lingkungan. Kalor ini sering dianggap sebagai kalor
yang hilang.
Misalnya bejana 1 berisi air dengan massa m1 dan
suhu awal t1. Bejana 2 berisi air dengan massa m2 dan
suhu awal t2. Diketahui t2 lebih besar dari t1.
Kalor jenis air adalah 1 kal/gram°C. Setelah tercapai kesetimbangan termal,
suhu campuran menjadi tc. kalor yang dilepas bertanda negatif dan
kalor yang diserap bertanda positif. Menurut Azas Black :
Kalor yang dilepas = kalor yang
diserap
-m2 x c x (t1-t2)
= m1 x c x (t2-t1) + kalor yang hilang.
Karena besaran-besaran yang lain diketahui nilainya kecuali
besaran kalor yang hilang, maka besarnya kalor yang hilang dapat ditentukan.
Untuk mengurangi jumlah kalor yang hilang, maka bejana
tempat percampuran dapat diberi bahan yang tidak mudah menyerap kalor, atau
tidak mudah menghantar kalor ke lingkungan.
D.
Prosedur
Kerja
1. Isi air dalam 2 beaker glass
2. Ukur volume air dalam masing-masing beaker glass.
3. Hitung massa air dalam masing-masing beaker glass.
4. Panaskan air dalam salah satu beaker glass.
5. Ukur suhu air dalam masing-masing beaker glass.
6. Campurkan air dalam masing-masing beaker glass.
7. Biarkan beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan.
8. Ukur suhu campuran air itu.
9. Catat semua data yang diperoleh.
E.
Data
1.
Beaker glass kosong (dingin) = 193 gr
2.
Beaker glass kosong (panas) = 200 gr
3.
Beaker glass berisis air dingin = 433
gr
4.
Beaker glass berisi air panas = 320 gr
5.
(air dingin)
Massa air dingin Md
|
Kalor Jenis Cd
|
Suhu
|
240 gr
|
1 Kal/gr
|
30
|
6.
(air panas)
Massa air panas Mp
|
Kalor Jenis Cp
|
Suhu
|
120 gr
|
1 Kal/gr
|
68
|
7.
(suhu campuran)
Suhu
|
|
F.
Analisis Data dan Pembahasan
Diketahui :
Beaker glass
kosong (dingin) = 193 gr
Beaker glass
kosong (panas) = 200 gr
Beaker glass
berisis air dingin = 433 gr
Beaker glass
berisi air panas = 320 gr
Ditanya : Kalor
yang hilang (
) = ?
Rumus:
Mp = beaker
glass berisi air panas – beaker glass kosong (panas)
= 320
gr - 200gr
= 120 gr
Md =beaker
glass berisi air dingin – beaker glass kosong (dingin)
= 433 gr
- 193 gr
= 240 gr
= 68
- 42
= 26
= 42
- 30
= 12
= 120 gr x 1 Kal/gr
x 26
- 240 gr x 1
Kal/gr
x 12
G.
Kesimpulan
Jika air yang berbeda suhunya di campurkan, maka air yang suhunya lebih tinggi akan
melepaskan kalor ke air yang
suhunya lebih rendah, dan air yang suhunya lebih rendah menerima kalor dari air yang suhunya lebih tinggi . Pada saat itu suhu kedua air tersebut menjadi sama. Dapat dikatakan campuran kedua
air berada dalam kesetimbangan sama.
H.
Aplikasi Medis
Pemeliharaan suhu tubuh pada pasien
yang mengalami suhu dibawah normal, untuk melindungi tubuh pasien kita perlu
memakaikan pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuhnya. Pakaian dan
selimut berperan sebagai insulator, bukan menjaga agar dingin tidak masuk,
tetapi menjaga agar panas tetap berada pada tubuh. Sebaliknya jika pasien
mengalami demam atau suhu tubuh diatas normal kita perlu melepaskan semua
lapisan penghalang atau menempatkan pasien dalam air dingin atau hangat.
Keluarnya panas dari tubuh akan meningkat, panas keluar ke dalam molekul air
bukan ke dalam molekul udara. Metode ini lebih efektif dibandingkan mengelap
pasien dan lebih mudah dilakukan pada anak yang sering kali terlalu aktif atau
kesal jika harus berbaring saat dikompres. Jenis Peralatan yang membantu pengeluaran panas
mencakup matras hipotermik dan selimut yang dibuat dengan bahan khusus penyerap
panas atau mengusapkan larutan alcohol dan air pada pasien. Larutan ini dapat
menyerap panas dan kemudian menguap dan digantikan oleh larutan baru yang dapat
menyerap lebih banyak panas lagi.
Menangani pasien dengan cara kompres yaitu bantalan dari lenen atau meteri lainnya yang
dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan terkadang mengandung obat dan dapat
bersih ataupun kering, panas ataupun
dingin. Adapun tujuan kompres adalah sebagai berikut:
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi pendarahan
4. Membatasi peradangan
Kompres
dapat dilakukan pada:
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien dengan pendarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan (misal
infiltrate appendikuler, sakit kepala yang hebat)
Beberapa
mekanisme kompres terhadap tubuh sebagai berikut:
Kompres panas dan dingin
mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.
1. Kompres dingin mempengaruhi tubuh
dengan cara menyebabkan pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi), mengurangi oedema dengan mengurangi aliran darah
ke area, mematirasakan sensasi nyeri, memperlambat proses kehidupan,
memperlambat proses inflamasi, mengurangi rasa gatal, mengurangi rasa gatal.
2. Kompres panas dapat mempengaruhi
mempelebar pembuluh darah (Vasodilatasi),
memberi tambahan nutrisi dan oksigen untuk sel dan membuang sampah-sampah
tubuh, meningkatkan suplai darah ke area-area tubuh, mempercepat penyembuhan,
dapat menyejukan.
Jadi kompres sangat penting dan sangat berpengaruh pada
Pada
saat suhu tubuh kurang stabil, dan dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri pada
tubuh. Kompres bisa dilakukan untuk
siapa saja misal bayi, balita, anak-anak, orang dewasa, maupun lansia.
3. Kantong air panas/ botol berisi air panas,
sangat efisien untuk pengobatannyeri pada daerah perut.
4.
Handuk panlas, sangat
efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot.
5. Termometer untuk mengukur suhu tubuh
DAFTAR
PUSTAKA
A.Haryono,
1986.kamus penemu. Jakarta :PT Gramedia
Ishaq,Mohamad,Fisika Dasar edisi
2,Graha Ilmu,2007.
Paul A. Tipler; alih bahasa Lea
Prasetio, Rahmad W. Adi; Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1,
Jakarta : Erlangga, 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar