Senin, 01 Mei 2017

LAPORAN PRATIKUM BOTANI TUMBUHAN RENDAH JAMUR


 LAPORAN 
PRATIKUM BOTANI TUMBUHAN RENDAH JAMUR

 
       I.            TOPIK PRAKTIKUM
Divisi Mycophyta (Jamur) Anak Divisi Eumycotina

    II.            TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk Mengetahui Morfolgi Talus Pada Jamur Anggota Kelas Chytridiomycetes, Hyphochytridiomycetes, Oomycetes, Zygomycetes, Trichomycetes, Ascomycetes, Dan Deuteromycetes.

 III.            DASAR TEORI
Jamur (Fungi) adalah makhluk hidup yang akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Jamur merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin.
Divisi Mycophyta = Myophyta Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi. Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga Amoeboid.DivisiMycophytadibagimenjadibeberapakelas, beberapakelastersebutadalah:
1.      Zygomycetes
Jamur ini dinamakan sebagai Zygomycetes karena membentuk spora istirahat berdinding tebal yang disebut dengan zigospora. Zygomycetes berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati Zygomycetes merupakan kelompok utama yang dapat dikatakan penting karena membentuk mikorisa (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Anggota Zygomycetes yang utama adalah hidup sebagai saprofit. 
Zygomycetes memiliki miselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat. Pada Zygomycetes memiliki hifa yang bersifat senositik. Septa yang ditemukan hanya disaat sel bereproduksi. Salah contoh dari Zygomycetes yang penting adalah Rhizopus stolonifer. Jamur ini biasanya tumbuh pada roti dan makanan lain. Misliem pada Rhizopus memiliki tiga tipe hifa yaitu sebagai berikut:
  • Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrak (misalnya roti)
  • Rizoid, hifa yang menembus substrak dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan
  • Sporangiofor, hifa yang tumbuh dengan tegak pada permukaan substrak dan memiliki sporangium globuler di ujungnya. 
Zygomycetes bereproduksi dengan aseksual dan seksual. Pada reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan pada reproduksi seksualnya dengan konjugasi. 
Ciri-Ciri Zygomycetes :
  • Zygomycetes habitat didarat, tanah dan hidup dengan saprofit
  • Merupakan kelompok utama dalam membentuk mikoriza
  • Memiliki miselium yang bercabang banyak dan juga tidak bersekat-sekat
  • Zygomycetes memiliki hifa yang bersifat senositik
  • Dinding sel terdiri dari kitin dan tidak memiliki zoospora sehingga spora memiliki sel-sel yang berdinding
  • Bereproduksi secara aseksual dan seksual 
  • Reproduksi secara aseksual adalah dilakukan pada spora yang telah pecah yang berasal dari sporangium, sehingga beberapa hifa akan muncul dengan ujung yang membentuk sporangium berisi spora yang jika terhambur akan membentuk miselium baru. 
  •  Reproduksi secara seksual adalah dilakukan dengan peleburan dua hifa yaitu hifa betina dan jantan. Hifa betina adalah hifa yang memberikan isi selnya. Sedangkan hifa jantan adalah hifa yang menerima isi selnya. 
  • Hifa berfungsi dalam menyerap makanan yang disebut dengan rizoid
2.      Ascomycetes
Ascomycetesdisebut juga dengan fungi kantung, karena menghasilkan spora seksual dalam aski yang mirip kantung. Fungi kantung bervariasi dalam ukuran dan kompleksitas dati khamir uniseluler hingga fungi kecil berbintik daun sampai ke fungi mangkok rumit dan morel. Ascomycetes bercirikan talus yang terdiri dari miselium yang bercabangdan bersekat. Reproduksi seksual pada Ascomycetes yang akan membentuk askosporadidalam askus. Ada yang hidup sebagai saproba dan ada juga yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan berbagai macam penyakit pada tumbuh - tumbuhan. Pada reproduksi aseksual Ascomycetes yang menghasilkan spora konidin yang terbentuk pada ujung hifa yang khusus disebut dengan konidiofor.Kecuali dari beberapa kelompok kecil yang umumnya askus itu dibentuk didalam tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma. Bentuk askus terdiri dari macam-macam bentuk antara lain sebagai berikut:
·         askus tanpa askokarp
·         askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok yang disebut apotesium
·         askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut dengan kleistotesium
·         askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiolum disebut peritesium. 
Ciri-ciri ascomycetes adalah sebagai berikut:
·         Menghasilkan askospora dalam hasil reproduksi secara seksual, 
·         Talus uniseluler dan multiseluler
·         Hifa yang bersekat dan tiap sekatnya memiliki inti satu 
·         Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan memiliki sifat heterokarotik (inti berbeda muatan) 
·         Reproduksi aseksual dengan memperbanyak konidia, spora, tunas dan fragmentasi. Adapun reproduksi seksual dengan konjugasi yang digunakan untuk membentuk askospora di dalam askus. Umumnya askus dibentuk dalam tubuh buah yang disebut dengan askokarp (askoma). 

3.      Basidiomycetes
Basidiomycetes adalah suatu kelas jamur yang karakteristik umumnya menghasilkan basidiospora di luar basidia nya. Jamur ini mempunyai hifa yang bersekat, dan tubuh buahnya(basidiokarp) dapat dilihat oleh mata. Bentuk basidiokarpnya ada yang serupa piala (cyatus), serupa kuping (auricula), serupa payung dan memiliki pembungkus (volva), serupa kulit mengkilat (ganoderma). Tipe basidium yang dihasilkan oleh basidiokrap yaitu basidium tidak bersekat (disebut anak divisi: Homobasidiomycetes) dan basidium bersekat (tergolong anak divisi: Heterobasidiomycetes). Tiap basidium menghasilkan basidiospora sebanyak 2-6. Tipe basidium tak bersekat ditemukan pada jamur merang (vollvariella volvacea). Dan basidium bersekat ditemukan pada jamur kuping (auricularia auricula). Pada bangsa jamur merang, bagian basidiokrap yang menghasilkan basida berupa lembaran-lembaran selaput (hymen) sehingga digolongkan bangsa : Hymenomycetales; disebut juga bangsa: Algaricales, karena sejenis dengan jamur Agaricus.
Ciri-ciri Basidiomycetes:
  • Umumnya anggota basidiomycetes berukuran makroskopis
  • Hyfanya bersekat
  • Memiliki tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran – lembaran yang berliku – liku atau bulat
  • Hidupnya saprofit, parasit, dan mutualisme
  • Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara seksual dengan basidiospora yang dibentuk oleh basidium
  • Miselia dikariotik berumur panjang
  • Memiliki tahapan diploid sementara
  • Habitat jamur yang saprofit pada sisa – sisa makhluk hidup misalnya serasah daun di tanah, merang padi dan pohon yang mati. Sedangkan jamur yang bersifat parasit hidup pada organisme inangnya seperti tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentukmikoriza.






 IV.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Mikroskop
1 Buah
2.
Pinset
1 Buah
3.
Jarum Pentul
2 Buah
4.
Gelas Kimia
1 Buah
5.
Kaca Objek
3 Buah
6.
Kaca Penutup
3 Buah
7.
Kamera Handphone
1 Buah
8.
PipetTetes
1 buah

B.     Bahan
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Roti yang sudah berjamur
Secukupnya
2.
Tempe yang sudah berjamur
Secukupnya
3.
Air tape
Secukupnya
4.
Aquades
Secukupnya
5.
Tisu
Secukupnya








  
    V.            PROSEDUR KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
2.      Mengambil jamur yang terdapat pada roti dan tempe secara bergantian, menggunakan jarum pentul dan pinset.
3.      Meletakan jamur yang sudah diambil di atas kaca objek dan meneteskan aquades, serta menutupnya dengan kaca penutup.
4.      Mengamati preparat jamur roti dan jamur tempe yang sudah dibuat menggunakan mikroskop.
5.      Membuat preparat air tape, dengan cara mengambil air tape dengan menggunakan pipet secukupnya dan meteskannya diatas kaca objek, dan menutupnya dengan kaca penutup.
6.      Mengamati preparat air tape dengan menggunakan mikroskop.
7.      Memfoto preparat yang diamati dengan kamera handphone.
8.      Membuat laporan sementara
9.      Membersihkan dan merapikan alat dan bahan yang telah diguanakan.

  





 VI.            HASIL PENGAMATAN
No.
Gambar hasil pengamatan
Klasifikasi

Aspergillus  sp.
Perbesaran 40 × 10 ( 400 kali )




 Keterangan:
1.      Spora
2.      TangkaiSpora
3.      Sporangium

Warna Talus:
Divisi
Amastigomycota
Anak Divisi
-
Kelas
Ascomycetes
Anak Kelas
-
Bangsa
Eurotiales
Suku
Euroticeae
Marga
Aspergillus
Jenis
Aspergillus sp.
Habitat: Pada Roti

Gambar Pembanding
Referensi:




Sumber :
com/tag/aspergillus-sp/

1. Akhmadi.2014. Penuntun Pratikum BTR
2.Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan
3.http://aichantanpapena.blogspot.co.id/2015/04/laporan-pratikum-ilmiah-jamur-fungi.html






No.
Gambar hasil pengamatan
Klasifikasi

Rhizopus oligosporus
Perbesaran 40 × 10 ( 400 kali )

 





Warna Talus:
Divisi
Anak Divisi
-
Kelas
Anak Kelas
-
Bangsa
Suku
Marga
Jenis
Rhizopus oligosporus
Habitat: Pada Tempe

GambarPembanding
Referensi:





Sumber :
com/tag/rhizopus-sp/


1. Akhmadi.2014. Penuntun Pratikum BTR
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan
3.https://www.academia.edu/9214613/laporan_pengamatan_jamur






No.
Gambar hasil pengamatan
Klasifikasi

Saccharomyces sp.
Perbesaran 10 x 10 ( 100 Kali )



               Saccharomyces sp

 

Warna Talus:

Divisi
Endomycota 
Anak Divisi
-
Kelas
Ascomycetes
Anak Kelas
-
Bangsa
Endomycetales
Suku
Saccharomycetaceae
Marga
Saccharomyces
Jenis
Saccharomyces sp.
Habitat: Pada air tape


GambarPembanding
Referensi:




Sumber : www.ainiyuni.wordpress.com



1. Akhmadi.2014. Penuntun Pratikum BTR
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Taksonomi Tumbuhan
_pengamatan_jamur





VII.            PEMBAHASAN

Berdasarkanhasilpengamatan yang di lakukan, makadapatdibahassebagaiberikut:
Pengamatanpertama yang kami lakukanadalahpada roti yang telahberjamurmengggunakanmikroskopdenganperbesaran 400 kali, kami menemukansalahsatujenisjamuryaituAspergillus sp. Yang mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabangdanbersekat, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya berkelompok, konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidium–konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara, konidium–konidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu pada jamur. 
Aspergillus sp.adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.
Pengamatankedua yang kami lakukanadalahpadatempe yang telahberjamurmengggunakanmikroskopdenganperbesaran 400 kali, kami menemukansalahsatujenisjamuryaituRhizopus oligosporusmemilikimiselium yang bercabang banyak dan tidak bersekat-sekat,mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih. Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang lebih dari 1000 mikro meter dan diameter 10-18 mikro meter. Sporangia globosa yang pada saat masak berwarna hitam kecoklatan, dengan diameter 100-180 mikro meter. Klamidosporabanyak, tunggal atau rantaian pendek, tidak berwarna, dengan berisi granula, terbentuk, pada hifa, sporangiofor dan sporangia. Bentuk klamidospora globosa, elip atau silindris dengan ukuran 7-30 mikro meter atau 12-45 mikro meter x 7-35 mikro meter.
Rhizopus oligosporus merupakan kapang dari filum Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease. Rhizopus oligosporus banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta roti yang sudah lama. Rhizopus oligosporus termasuk dalam Zygomycota yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan tempe dari proses fermentasi kacang kedelai, karena Rhizopus oligosporus yang menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh. Fungi ini juga dapat memfermentasi subtrat lain, memproduksi enzim, dan megolah limbah. Salah satu enzim yang diproduksi tersebut adalah dari golongan protease.
Pengamatanketiga yang kami lakukanadalahpadaair tapemengggunakanmikroskopdenganperbesaran 400 kali, kami menemukansalahsatujenisjamuryaituSaccharomyces sp. (Sacharon = gula, mycetes = fungi)yang mempunyai bentuk sel bulat agak lojong, sebagian ada yang sedang membentuk tunas. Jamur ini memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi pada substrat karbohidrat dengan menghasilkan alcohol.Saccharomyces sp. adalah heterotalik sehingga diperlukan dua mating type supaya dapat terjadi fusi antara dua sel ragi, kemudian terjadi kariogami yang menghasikan sel ragi diploid. Sel ragi yang diploid ini melalui pertunasan menghasilkan beberapa generasi sel diploid juga sebelum terjadi pembentukan sporangium. Pada suatu saat, sel ragi diploid mengadakan meiosis dan menghasilkan empat meiospora. Bila dinding meiosporangium pecah, empat sel ragi yang haploid akan muncul akan bermultiplikasi melalui pembentukan tunas.






  
VIII.            HASIL DISKUSI
1.      Sebutkan cirri khas talus jamur pada masing – masing kelas!
2.      Sebutkan peranan jamur bagi ekosistem dan bagi manusia!
3.      Gambarkan siklus hidup jamur Rhizopus!
4.       Gambar dan jelaskan perbedaan antara Penicillium dan Aspergillus
Jawab :
1.      Pada Zygomycetes talusnya bercabangbanyakdantidakbersekat-sekat. Sedangkan pada Ascomycetes memiliki talusbercabangdanbersekat.
2.      Peranan Zygomycetes adalah sebagai pengurai sistem organik atau parasit pada ubi jalar dan seagai bahan pembuat makanan seperti tempe dan asam – asam yang organik yang berguna bagi manusia.
Sedangan peranan Ascomycetes adalah banyak digunakan untuk pembuatan roti dan alkohol, dan juga sebagai probiotik makanan ternak.
3.      Gambar siklus hidup Rhizopus

4.      Perbedaan Penicillium dan Aspergillus
Perbedaan keduanya terdapat pada kepala konidiumnya.Aspergillus dan Penicillium dikenal karena stadium konidiumnya. Miselium berinti empat bercabang-cabang kerp kali diduduki oleh sejumlah besar penampang konidium yang terbentuk sendiri-sendiri diatas hifa dimana didalamnya terbentuk satu sel hifa, sel kaki bercabang dan membentuk hifa tegak lurus. Pada aspergillus hifa ini berujung dengan sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini tumbuhlah sterigma. Pada sterigma muncul konidium-konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara.










 IX.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengamatan yang dilakukanmakadapatdisimpulkanbahwa pada Zygomycetes talusnya bercabangbanyakdantidakbersekat-sekat. Sedangkan pada Ascomycetes memiliki talusbercabangdanbersekat.

B.     Saran
1.      Untuksesamapraktikanharusnyalebihtertibdalampraktikumdanlebihberhati-hatidalampraktikum.
2.      Untukasistenlaboratorium agar lebihmemberikanbimbinganlagikepadapraktikan, agar praktikanbisalebihmengerti.







   

    X.            DAFTAR PUSTAKA

Campbell NA. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Dwidjoseputro D.1994. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

Fardiaz. 1999. Divisi Fungi. Jakarta: Gramedia

Pelczar, Micheal. 2006. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.

Waluyo, Lud.2007. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar