LAPORAN BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
Disusun oleh:
Nama : SERLY ANJELINA
NIM : 16140175
Kelas :
B.13.2
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PRODI
D4 BIDAN PENDIDIK
2016/2017
Debit aliran fluida sebagai fungsi dari Jari-jari pembuluh,
Tekanan fluida dan Viskositas Fluida
A.
Tujuan
Agar mahasiswa dapat menentukan hubungan antara:
1. Debit aliran fluida dengan jari-jari pembukuh
2.
Debit
aliran fluida dengan tekanan fluida
3.
Debit
aliran fluida dengan viskositas fluida
B.
Alat
dan Bahan
1.
Bejana
berpancur
2.
Pembuluh
karet/selang dengan beberapa ukuran jari-jari (besar, sedang, kecil)
3.
Gelas
ukur
4.
Air
5.
Sirup
6.
Stopwatch
C.
Dasar
Teori
Fluida adalah
suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara
continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil
atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup
zat cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.
Sebaliknya
batu dan benda2 keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan sebagai
fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).
Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar untuk gasdan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.
Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar untuk gasdan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.
Fluida merupakan
salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil sampi kasat mata
dan mereka dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah bentuk tanpa
pemisahan massa.
Fluida di
bagi menjadi 2 bagian di antaranya adalah
1. Fluida ststis
(fluida yang diam)
2.
Fluida
dinamis (fluida yang bergerak
Viskositas adalah kekentalan, viskositas sangat mempengaruhi
sifat - sifat fluida. Contoh benda yang di viskos (kental)
adalah madu, sirup, aspal cair. Sedangkan fluida yang viskositasnya kecil
adalah air, alcohol, udara. Fluida yang viskositasnya kecil lebih mudah
mengalir bila dibandingkan dengan fluida yang viskositasnya besar. Viskositas
dengan gas meningkat dengan naik temperature, tetapi mudah cairan sebaliknya
viskositas menurun gas, naiknya temperature akan terjadi perpindahan molekul –
molekul yang padat, cair, naiknya temperature akan menutunkan kohesi.
Hukum poiseulle
Apabila volume zat cair yang mengalir
melalui penampangnya tiap detiknya disebut debit (D), maka menurut Poiseuille
volume zat cair yang mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan
hambatan alirnya.
Debit adalah banyaknya volume aliran
dalam fluida per satuan waktu.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir termasuk didalamnya zat
cair dan gas.
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi laju alir zat cair pada pembuluh, yaitu:
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi laju alir zat cair pada pembuluh, yaitu:
1. Panjang pembuluh
2. Diameter pembuluh
3. Viskositas / kekentalan zat cair
4. Tekanan
Keterangan :
D = debit aliran = volume aliran/waktu
r = jari-jari pembuluh
(P1-P2) = selisih tekanan fluida
ɳ = viskositas (kekentalan) fluida (N s/m2 = Pa.s = pas)
L = panjang pembuluh
Viskositas air
= 1 mili pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam darah (hematokrit)
Dari hukum
poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai berikut :
a.
Debit berbanding lurus dengan pangkat
empat jari-jari pembuluh
b. Debit berbanding lurus dengan selisih tekanan
c.
Debit berbanding terbalik dengan
viskositas fluida
d. Debit berbanding terbalik dengan panjang pembuluh
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin.
Jari-jari
pembuluh dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran.
Selisih tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrostatisfluida pada posisi
lubang pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpancuran. Jika
selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan
hidrostatis. P = ρgh dimana ρ adalah massa jenis fluida, g adalah peercepatan
gravitasi dan h adalah tinggi fluida. Viskositas fluida dapat diubah-ubah
dengan mengganti konsentrasi larutan fluida. Untuk itu dalam percobaan ini, air
akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
D.
Prosedur
Kerja
1.
Debit
sebagai fungsi jari-jari pembuluh
a.
Bejana
berpancuran di isi air sampai hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur
tinggi air dalam bejana.
b.
Pembuluh
dengan ukuran jari-jari tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang
pada ujung pembuluh untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c.
Tutup
pancuran dibuka, bersamaan dengan stopwatch diaktifkan.
d.
Setelah
selang waktu tertentu, (sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e.
Amati
dan catat volume air yang tertampung dalam gelas ukur.
f.
Ulangi
kegiatan 1 sampai dengan 5 di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari
pembuluh.
g.
Catat
data yang diperoleh pada lembar data D=f(r)
2.
Debit
sebagai fungsi tekanan fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan
mengubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembuluh tetap
(pilih salah satu pembuluh).
Catat data yang diperoleh pada lembar data D=f(P)
3.
Debit
sebagai fungsi viskositas fluida
Lakukan kegiatan seperti pada prosedur A, dengan
mengubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu
pembuluh). Tinggi fluida juga tetap.
Catat data yang diperoleh pada lembar data D=f(ἠ)
E.
Data
1. Data D = f (r)
No
|
Ukuran selang
|
V (ml)
|
t (s)
|
D (ml/s)
|
1.
|
Selang kecil
|
1000 ml
|
70 s
|
14,28 ml/s
|
2.
|
Selang sedang
|
1000 ml
|
43 s
|
23,25 ml/s
|
3.
|
Selang besar
|
1000 ml
|
25 s
|
40 ml/s
|
2. Data D = f (P)
No
|
h
|
V (ml)
|
t (s)
|
D (ml/s)
|
1.
|
Rendah
|
1000 ml
|
43 s
|
23,25 ml/s
|
2.
|
Sedang
|
1000 ml
|
35 s
|
28,57 ml/s
|
3.
|
Tinggi
|
1000 ml
|
28 s
|
35,71 ml/s
|
3. Data D
= f (ɳ)
No
|
Kekentalan
|
V (ml)
|
t (s)
|
D (ml/s)
|
1.
|
Tanpa Sirup
|
500 ml
|
20 s
|
25 ml/s
|
2.
|
Sirup encer
|
500 ml
|
22 s
|
22,72 ml/s
|
3.
|
Kental
|
500 ml
|
25 s
|
20 ml/s
|
F.
Analisis data dan Pembahasan
Debit =
1.
Debit terhadap jari-jari
a.
Debit selang kecil =
= 14,28 ml/s
b.
Debit selang sedang =
= 23,25 ml/s
c.
Debit selang besar =
= 40 ml/s
2.
Debit terhadap tekanan
a.
Debit rendah =
= 23,25 ml/s
b.
Debit sedang =
= 28,57 ml/s
c.
Debit tinggi =
= 35,71 ml/s
3.
Debit terhadap kekentalan
a.
Debit tanpa sirup =
= 25 ml/s
b.
Debit sirup encer =
= 22,72 ml/s
c.
Debit kental =
= 20 ml/s
G.
Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat diambil dari hasil percobaan adalah pengaruh jari-jari terhadap debit,
semakin besar jari-jari maka debit akan semakin besar. Pengaruh tekanan
terhadap debit adalah semakin tinggi suatu benda atau semakin besar tekanannya
maka debit akan semakin besar. Dan pengaruh kekentalan cairan adalah semakin
kental cairan maka debit semakin kecil.
Berdasarkan hasil
percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa Hukum Poiseuille memperlihatkan bahwa
makin kecil luas penampang makin besar kecepatan aliran. Pada aliran darah,
makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran, yang berarti
makin besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Jari-jari
pembuluh merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap debit. Makin
besar diameter penampang pembuluh, maka aliran akan mendapatkan tahanan semakin
kecil, sehingga debit air semakin besar. Apabila tekanan zat cair/darah pada
salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair/darah
akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian
aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan. Semakin
kental suatu zat, maka semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh,
akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental suatu zat, debit makin
kecil.
H.
Aplikasi Medis
Dalam konteks
medis, hukum ini dapat di terapkan untuk mengkaji hubungan antara debit aliran
darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas darah.
Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin. Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam pembuluh darah. Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi. Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.
penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat);
mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin. Penderita usia lanjut pembuluh darahnya sudah banyak yang menyempit karena penyumbatan oleh lemak,kolesterol,kalsium yang mengendap dalam pembuluh darah. Pada aliran darah, makin kecil penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran darah yang menyebabkan makin besar tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Hal ini meningkatkan kerja jantung dan menyebabkan pembekakan jantung dan berakhir pada hipertensi. Semakin kental suatu zat, maka makin besar gesekan terhadap dinding pembuluh, akibatnya tekanan semakin besar. Jadi dengan memperkecil viskositas dapat memperbesar debit. Bagi penderita hipertensi ada obat yang memberikan efek pengurangan viskositas darah.
DAFTAR
PUSTAKA
Atkins,P.W.2006.
Fisika jilid II Edisi IV.Jakarta. Erlangga
Lutfy,Stokes.2007.Fisika
Dasar I.Jakarta.Erlangga
Martoharsono,
Soemanto.2006.Biokimia I. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Http://wwww.scribd.com. Hukum
Poiseuille. Di akses tanggal 26 Oktober 2016